Wahsyi, pembunuh paman
Rasulullah SAW, mengirim surat kepada Rasulullah SAW dari Makkah.
“Saya sebenarnya ingin masuk
Islam. Tapi sebuah ayat telah turun kepadamu, dan itu membuatku urung masuk
Islam. Allah SWT berfirman, Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan
yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah
(membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang
siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya).
(Q.S. Al-Furqan [25]: 68.) Aku telah melakukan
ketiganya, masihkah pintu tobat
terbuka untukku?”
Menjawab pertanyaan itu, wahyu
turun kepada Rasulullah SAW. Allah SWT berfirman: Kecuali orang-orang yang bertobat, beriman dan mengerjakan amal shaleh;
maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Al-Furqan [25]: 70.)
Rasulullah
SAW memerintahkan agar ayat ini dituliskan lalu dikirim kepada Wahsyi di
Makkah.
Wahsyi membalas.
“Dalam ayat masih terdapat suatu
syarat: mengerjakan amal saleh. Saya tidak tahu apakah saya mampu mengerjakan
amal saleh atau tidak.”
Kemudian turun lagi satu ayat. Allah
SWT berfirman: Sesungguhnya Allah tidak
akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari
(syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang
mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (Q.S.
An-Nisaa [04]: 48.)
Ayat ini
dikirimkan Rasulullah kepada Wahsyi.
Wahsyi membalas lagi.
“Ayat itu masih menetapkan
syarat: Bagi siapa yang dikehendaki. Saya
tidak tahu apakah saya termasuk yang dikehendaki Allah SWT untuk diampuni dosa
atau tidak.”
Turun lagi wahyu kepada
Rasulullah SAW. Allah berfirman:
Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, jangan
kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa
semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S.
Az-Zumar [39]: 53.)
Wahsyi
lega. Ia tak lagi menjumpai syarat dalam ayat ini. Maka berangkatlah ia ke
Madinah untuk menemui Nabi dan mmenyatakan diri masuk Islam.
Wallahu
A'lam Bishawab
No comments:
Post a Comment