Thursday, May 16, 2013

Khadijah binti Khuwailid


                Sebetulnya apa sih yang paling diharapkan seorang suami dari seorang isteri? Ketika tantangan dan cobaan berat sedang dialami suami, yang paling diharapkan dari seorang suami adalah kesetiaan. Mari kita simak kisah Khadijah bin Khuwailid (isteri Rasulullah Saw.).
                Suatu kali terjadi peristiwa besar Ketika Rasulullah Saw menyendiri di Goa Hira, merenungi kebesaran penciptanya dan meninggalkan hiruk pikuk kejahiliahan kaumnya, datanglah malaikat Jibril menurunkan wahyu-Nya yang pertama.
                Berkali-kali malaikat Jibril memerintahkan:
                “Bacalah !”,

                Berkali-kali itu pula Rasulullah Saw menjawab:
                “Saya tidak bisa membaca !”.
                Kemudian turunlah surat Al-‘Alaq ayat 1-5.


اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (١)خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (٢)اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأكْرَمُ (٣)الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (٤)عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (٥)
  
 “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan.
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah.
Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam.
Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”
(QS. Al-Alaq: 1-5)
                Setelah peristiwa tersebut, Rasulullah Saw kembali ke rumahnya dengan badan gemetar. Ketakutannya masih belum hilang dengan apa yang baru saja dialami.
                Beliau segera masuk menemui Khadijah, seraya berkata: “Selimuti aku, ... Selimuti aku”.
                Khadijah segera menyelimutinya.
                Perasaan takut Rasulullah Saw mulai reda, kemudian beliau menceritakan kepada isterinya apa yang terjadi di Goa Hira. Rasulullah Saw khawatir jika terjadi  apa-apa pada dirinya. Khadijah segera menenangkan dan menghibur Rasulullah Saw.
                Kemudian Khadijah mengajak Rasulullah Saw pergi ke rumah pamannya, Waraqah bin Naufal; seorang tua renta dan buta yang banyak mengetahui isi kitab Taurat dan Injil.
                Khadijah menceritakan apa yang terjadi. Mendengar hal tersebut Waraqah tampak gembira;
                “Itu adalah Jibril yang Allah turunkan kepada Nabi Musa, dan engkau adalah Nabi bagi umat ini”. Kata Waraqah.
                Khadijah merupakan isteri teladan, penolong utama Rasulullah Saw. Dia membela Rasulullah Saw dengan jiwa dan hartanya. Dia pula yang pertama kali beriman dan membenarkan dakwah Rasulullah Saw, dan ikut merasakan berat dan pedihnya tantangan dakwah Rasulullah Saw.
                Khadijah mendampingi Rasulullah Saw pada masa awal perjuangannya yang sangat berat, hingga ajal menjemputnya.
                Semoga para muslimah dapat mengambil pelajaran dari kisah ini, semoga ukhty menjadi isteri yang solehah yang selalu setia kepada suami.

                Wallahu A'lam Bishawab
Sumber:
Buku – Kisah Wanita-wanita Teladan
Penyusun – Abdullah Haidir

No comments:

Post a Comment